belajar rezeki dari penjual es tebu

Di kampus saya, baru-baru ini dibuatkan tempat khusus bagi pedagang kaki lima untuk berjualan, ini langkah yg bagus dari bapak rektor yg baru karena sebelumnya pedagang kaki lima berjualan sembarang tanpa ada aturan dan sering kali menimbulkan masalah. 
Sebelum ke laboratorium saya singgah sebentar, membeli es tebu. Salah satu minuman tradisional yg sudah lama ga saya coba, bahkan saya ga ingat kapan terakhir kali beli minuman tradisional seperti ini. 

"Pak, beli satu es tebunya"
"Yang besar apa yg biasa dek? " Balas bapaknya
"Yang biasa aja pak"

Yg saya takjub adalah gimana cara bapak ini menjemput rezeki nya
Saya melihat beliau membawa mobil L300 berwarna hitam yang kelihatan sudah tua, dan di bak belakang mobil itulah beliau hari-hari berjuang mendapatkan rupiah. 
Diatas bak belakang mobil, ada mesin penggiling tebu yg sudah lama dan diujungnya ada kran air tempat keluar sari tebu yg sudah digiling. Untuk mendapatkan 1 gelas ukuran biasa tadi, saya harus menunggu sekitar 15 menit (waktu yg cukup lama sebenarnya). 

Beliau mulai memotong tebu, kemudian memasukkan tebunya ke dalam mesin penggiling, karena sudah lama mesin penggiling tersebut seringkali macet dan harus dihidupkan kembali dengan memutar tuas dengan karet agar mesinnya hidup, jika pernah melihat orang memarut kelapa dengan mesin parut kurang lebih seperti itu lah cara kerja mesinnya. Setiap mesinnya mati, beliau hidupkan lagi dengan bantuan karet ban dalam yg dimodifikasi sendiri. 
Saya memperhatikan betul-betul bagaimana beliau membuatnya, karena saya kagum dengan effort sekian besar. Mulai dari cari tebu, bawa mobil, mesin penggiling macet2, modal gelas, waktu dan tenaga yg beliau keluarkan hanya demi 5000 rupiah dari pembeli. Saya berkata dalam hati, kalau begini terus rasanya ga bakal untung, kalaupun untung pasti marginnya tipis. 

Tapi itulah rezeki, ada yg kerja ongkang2 kaki gajinya ratusan juta, ada yg udah kerja keras bagai kuda gajinya pas2an bahkan bisanya cuma balik modal. 

Bagi kita yg diberikan kenikmatan harta, selalu banyak bersyukur. Mungkin kita diberi lebih untuk dapat berbagi lebih banyak. 
Bagi yg masih berjuang, semoga perjuangannya diberkahi dan selalu mencukupi

Ada yg bilang "org yg bekerja dengan ikhlas mungkin belum tentu kaya, belum tentu miskin tapi insyaAllah pasti cukup"

Komentar